Powered By Blogger

Kamis, 15 November 2012

KARANGAN ILMIAH

Nama : Karyudha Jaya Kaban
Npm : 23210852
Kelas : 3EB18


Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan

yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik

dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil

pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut

metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan

isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya

(Susilo, M. Eko, 1995:11).

Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan

tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang

telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan

etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian,

makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya

semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Ciri Karya Ilmiah

Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Objektif.
Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan

berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap

pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang

bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek

(memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

2. Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari

kepentingan_kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun

kelompok. Oleh karena itu, pernyataan_pernyataan yang bersifat mengajak,

membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila

mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,

kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa

mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar

induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau

data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan

suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

5. Menyajikan Fakta (Bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual,

yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang

emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih

seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah,

dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

6 Tidak Pleonastis

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat.

Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).

7 Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

Syarat Karya Ilmiah

Berikut ini adalah syarat-syarat karya ilmiah :

· Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.

· Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur

yang menyangganya.

· Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.

· Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir

yang teratur.

· Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung

dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.

· Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi

(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

Jenis Karya Ilmiah

Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah.

Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta

panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya

ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya

ilmiah penelitian.

1. Karya Ilmiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta

sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah

pendidikan terdiri dari:

a. Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah

berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan

dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.

Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil

intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan

paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain,

Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau

Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b. Pra Skripsi

Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai

persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan

bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).

Format tulisannya terdiri dari

Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran,

permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode

penelitian).

Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi

penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi

data (memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian).

Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian).

Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)

c. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis

berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung

oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan )

maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai

syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus

dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.

d. Thesis

Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada

skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).

Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan

tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku

kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-

temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal

yangmenjadi tema thesis tersebut.

e. Disertasi

Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang

dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan

analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh

penulisnya dari sanggahan_sanggahan senat guru besar atau penguji pada

suatu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan_penemuan

penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu

hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat

orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar

Doktor.

2. Karya ilmiah Penelitian.

v Makalah seminar.

a. Naskah Seminar

Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang

membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum s

eminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari

penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang

dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.

b. Naskah Bersambung

Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah,

bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai

judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya

saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan

data penelitian dalam waktu yang berbeda.

v Laporan hasil penelitian

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya

dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya

tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun

masih dalam tahap awal.

v Jurnal penelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal

penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue dan

mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international

standard serial number).

KARANGAN NON ILMIAH

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang

pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,

tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang

popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :

· ditulis berdasarkan fakta pribadi,

· fakta yang disimpulkan subyektif,

· gaya bahasa konotatif dan populer,

· tidak memuat hipotesis,

· penyajian dibarengi dengan sejarah,

· bersifat imajinatif,

· situasi didramatisir,

· bersifat persuasif.

· tanpa dukungan bukti

Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel,

drama, dan roman.

PERBEDAAN

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim

diketahui orang dalam dunia tulis_menulis. Berkaitan dengan istilah ini,

ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi.

Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting

untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi

atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan_perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.

Pertama,karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian

(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan

objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau

empiri. Kedua,karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam

pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan

langkah_langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian

masalah dan penentuan strategi. Ketiga,dalam pembahasannya, tulisan ilmiah

menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan

menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan_perbedaan inilah

yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga

karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa

membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan

ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik

yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah

pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam

karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu,

dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat

mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih

mengutamakan pemakaian istilah_istilah umum daripada istilah_istilah

khusus. Jika diperhatikan dari segi

sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan

dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah

agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah

memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan

semi-ilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang

telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan,

makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara

lain artikel, feature,kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah

adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan

naskah drama.

Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya

tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta

pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau

abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif:

kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari

keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti.

Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir

pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian

imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar